Reunifikasi Jerman adalah peristiwa penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi satu negara. Reunifikasi Jerman berlangsung pada sekitar tahun 1990. Reunifikasi Jerman diawali dengan peristiwa demonstrasi masyarakat Jerman Timur dan peruntuhan Tembok Berlin pada November 1989.
Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II mengakibatkan negara ini terbelah menjadi dua negara yaitu, Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian wilayah Jerman diatur dalam perjanjian Postdam pada 2 Agustus 1945 yang disepakati oleh Amerika, Uni Soviet, Inggris dan Prancis. Berikut isi dari Perjanjian Postdam yaitu :
- Jerman dibagi dalam empat daerah pendudukan, yaitu jerman timur oleh Uni Soviet dan Jerman Barat oleh Amerika, Inggris dan Prancis.
- Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan Uni Soviet juga diduduki. Berlin Timur diduduki oleh Uni Soviet dan Berlin barat oleh Amerika, Inggris dan Prancis.
- Daerah Danzig dan Niesse diberikan kepada Polandia
- Demiliterisasi (pembebasan pendudukan militer) Jerman
- Penjahat perang (crime war) dihukum
- Jerman harus membayar ganti kerugian perang.
Setelah perjanjian postdam, penduduk Jerman Timur tidak merasakan kebebasan karena pengaruh komunis Uni Soviet. Akibatnya banyak rakyat Jerman Timur yang ingin melarikan diri. Banyaknya rakyat jerman timur yang melarikan diri membuat pemerintah jerman timur bereaksi keras dengan kebijakan membangun tembok berlin. Selain itu kebijakan lainnya rakyat yang mencoba melarikan diri menyeberangi perbatasan akan ditembak mati.
Latar belakang
Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, peristiwa Reunifikasi Jerman tidak bisa terlepas dari melemahnya kekuatan politik dan ekonomi Uni Soviet pada pertengahan dekade 1980-an. Berikut faktor-faktor pendorong Reunifikasi Jerman:
a. Kegagalan kebijakan Glasnost dan Perestroika di Uni Soviet
Penerapan kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan Michael Gorbachev pada tahun 1985 tidak mampu membawa dampak positif bagi Uni Soviet dan negara-negara bawahannya. Hal tersebut berdampak pada munculnya semangat masyarakat Jerman Timur untuk melepaskan diri dari Uni Soviet.
b. Pemerintah komunis Jerman Timur yang otoriter
Masyarakat Jerman Timur pada masa pendudukan Uni Soviet mengalami banyak kesulitan dalam segi sosial, ekonomi dan politik. Hal tersebut merupakan disebabkan oleh penerapan kebijakan otoriter Uni Soviet yang membatasi aktivitas masyarakat Jerman Timur.
c. Kemajuan Jerman Barat
Jerman Barat yang berada di bawah Amerika Serikat mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam segala bidang. Hal tersebut menimbulkan keinginan masyarakat Jerman Timur untuk melakukan reunifikasi.
Kronologi Reunifikasi Jerman
Pasca kunjungan Mikhail Gorbachev ke jerman timur pada 6-7 Oktober 1989, perubahan ke arah kebebasan semakin dirasakan oleh rakyat Jerman Timur dampak dari penerapan kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi). Pada tanggal 9 November 1989 dengan penghancuran Tembok Berlin menandakan keruntuhan dari rezim komunis di Jerman Timur.
Wacana Reunifikasi Jerman mulai muncul pada pertemuan di Ottawa, Kanada. Pertemuan yang diselenggarakan pada awal 1990 tersebut dihadiri oleh Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Uni Soviet, Jerman Barat, dan Jerman Timur. Realisasi dari penyatuan Jerman secara resmi terwujud pada 3 Oktober 1990 melalui ketetapan Parlemen Jerman. Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) runtuh dan bergabung bersama negara federasi Jerman.
sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/30/144218169/peristiwa-reunifikasi-jerman-1990.
dengan beberapa perubahan dan penambahan
Comments
Post a Comment