Skip to main content

Kolonialisme dan Imperialisme

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme
       Kolonialisme berasal dari kata koloni (colone=Inggris) merupakan perluasan daerah/wilayah dengan membentuk negara-negara koloni di luar batas negaranya misalkan menyebrangi lautan atau melintasi negara lain dan tunduk pada negara induk, contohnya negara-negara persemakmuran Inggris.
Imperialisme berasal dari kata Imperialism adalah perluasan daerah jajahan sampai di luar batas wilayah negara asalnya dengan mengeruk segala sumber daya alam dan manusia hanya untuk kepentingan pribadi dan negaranya tanpa menghiraukan hak dasar manusia.

Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa Ke Nusantara 
       diantaranya adalah :
  • Bangsa eropa terblokade oleh Kekuasaan Kesultanan Turki Usmani yang menaklukan Konstantinopel Spanyol (1453), yang menyebabkan orang Eropa mencari pusat atau sumber rempah-rempah.
  • Ingin membuktikan dan meyakinkan bahwa bumi itu berbentuk bulat atau datar.
  • Pesatnya Ilmu pengetahuan dan teknologi seperti penemuan perkapalan, kompas yang dapat menentukan arah utara-selatan dan meriam sebagai alat cukup modern dalam persenjataan Alutsista.
  • Inisiatif untuk berpetualang menjelajahi dunia yang masih menyimpan misteri dan daerah yang belum terjamah.
  • Masih terjadinya perang salib (crusader war) antara Kekaisaran Romawi dengan Kesultanan Turki Usmani.
  • Tulisan penjelajah Marcopolo dalam bukunya yang berjudul Book of Various Experiences (keajaiban dunia) yang berisi perjalanan Marcopolo menceritakan dearah Asia yang terkenal akan Sumber Daya Alamnya.
  • Buku karyaTom Pires (Suma Orriental) yang menjelaskan bahwa Benua Asia tanahnya sangat subur dan iklimnya baik.
  • Misi Penjajahan klasik konsep 3G yaitu Gold (mencari emas atau kekayaan), Glory (mencari kekuasaan atau kejayaan) dan Gospel (menyebarkan agama Kristen).

      Hal tersebut memicu bangsa barat berlomba melakukan penjajahan (kolonialisme dan Imperialisme) dan berusaha mencari daerah Asia (Hindia Timur) melalui jalur laut guna mendapatkan rempah-rempah yang sangat dibutuhkan bangsa eropa. negara yang pertama kali mengirimkan melakukan penjelajahan dunia adalah Spanyol yang berlayar ke wilayah barat dan Portugis yang berlayar ke wilayah timur. persaingan dua kerajaan ini dibuat dalam bentuk Perjanjian Tordesilas.

       Perlu kita ketahui benua Eropa mayoritas beriklim dingin dan bersalju. Rempah-rempah merupakan komoditi yang sangat laris dan dicari mengingat banyak khasiatnya diantaranya untuk menghangatkan tubuh terutama ketika musim dingin tiba. jenis rempah-rempah yang diincar oleh bangsa eropa diantaranya Jahe, cengkeh, lada, dll yang hanya tumbuh di wilayah Asia dan beriklim tropis.
       Walaupun bangsa barat saling berebut dan bersaing mencari jajahan di daerah lain, mereka tak segan-segan memaksakan penduduk asli pribumi untuk menjual hasil pertanian, pertambang, hasil perhutanan hanya kepada bangsa barat yang paling pertama karena mereka merasa menguasai daerah tersebut terutama ketika penjajahan Belanda dibawah bendera VOC (Verenigh Oost Indische Company) yang merupakan kongsi dagang milik Kerajaan belanda.
       Bangsa-bangsa eropa bersaing mencari jajahan untuk membangun Kolonialisme dan Imperialisme di Daerah-daerah yang mereka perebutkan terutama di kawasan Benua Afrika, Asia dan Amerika. maka sejak dulu hanya ada dua bentuk negara, yaitu negara Penjajah dan negara yang terjajah.

Comments

Popular posts from this blog

Saluran dan Cara-cara Islamisasi di Nusantara

Menurut Uka Tjandrasasmita (1984), saluran-saluran Islamisasi yang beerkembang ada enam, yaitu : a. Saluran Perdagangan Pada taraf permulaan, saluran Islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M. membuat pedagang-pedagang muslim (Arab, Persia dan India) tidak turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian barat, tenggara dan timur benua asia. Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini Sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mengutip pendapat Tome Pires berkenaan dengan saluran Islamisasi melalui perdagangan ini di pesisir pulau Jawa, Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir pulau Jawa yang penduduknya ketika itu mash kafir. Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka banyak, dan karenanya anak-anak muslim itu men

Pasar sebagai Gerbang Islamisasi

Bangsa Arab yang tinggal di Jazirah Arab, daratannya dikelilingi oleh lautan. Namun terhimpit oleh samudra sahara pasir kuning yang tandus, mencoba bangkit dengan wahyu ilahi menjadi bangsa yang mampu menguasai bahari kelautan. Dengan mengarungi samudera dan melintasi benua, bangsa Arab membangun jalan laut niaga, guna meretas ajaran Islam untuk didakwahkan ke pelosok dunia (Ahmad Mansur, 2009 : 26). Gerak sejarah Islam berputar Sangat menakjubkan. Meluas hingga ke batas cakrawala dunia. Bukan gerakan dari istana ke istana, melainkan dari pasar ke pasar. Para wirausahawan tidak hanya memasarkan komoditi barang dagangan, tetapi juga menjadikan pasar sebagai arena amal ajaran niaga Islami. Menumbangkan ajaran Politheisme dan digantikan dengan dengan ajaran tauhid. Dampaknya, aturan jahiliyah pun roboh, tidak mampu bertahan (Ahmad Mansur, 2009 : 27). Pasar diperkirakan oleh sementara pihak hanya sebagai tempat memenuhi kebutuhan materi. Perkiraan sepert

Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari Mesir

Di mesir terdapat sebuah Organisasi Islam yang dinamai Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dipimpin Syaikh Hasan Al-Banna memperlihatkan dukungan positif terhadap kemerdekaan Indonesia.  Gerakan Ikhwanul Muslimin merupakan gerakan Persaudaraan Islamiyah atau Pan Islamisme yang gigih menentang kolonialisme Inggris di Mesir. Gerakan ini juga aktif menggalang persaudaraan di kalangan umat muslim. Begitu mendapatkan informasi bahwa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan ke seluruh dunia, Mesir langsung mengirimkan perwakilan Konsul Jenderalnya yang bernama Moh. Abdul Mun'im untuk datang ke Yogyakarta. Kunjungan Mun'im itu untuk mewakili negerinya dan membawa pesan dari Liga Arab untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Ditemani Ketut Tantri (Muriel Pearson) yang menetap di Indonesia dan berprofesi sebagai penyiar radio nasional, wanita Amerika yang banyak membantu perjuangan rakyat Indonesia di masa revolusi. Mun'im menghadap Presiden Soekarno untuk menyampaikan pesan-pesan dari Lig