Skip to main content

Runtuhnya Uni Soviet (USSR) 1991

Runtuhnya Uni Soviet 1991

A. Penyebab Keruntuhan

Uni Soviet atau USSR (Union of Soviet Socialist Republics) merupakan salah satu negara adikuasa pemenang Perang Dunia II. Pada 1947-1991, Uni Soviet menjadi pusat dari aliansi negara komunis Blok Timur selama Perang Dingin. Hingga awal tahun 1991, Uni Soviet adalah negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia. Masa kejayaan Uni Soviet tidak mampu bertahan lama. Setelah 69 tahun berdiri, Uni Soviet mengalami keruntuhan pada Desember 1991. Keruntuhan Uni Soviet bermula dari kemerosotan ekonomi pada sekitar tahun 1980. Kemerosotan ekonomi tersebut berdampak negatif pada seluruh aspek kehidupan Uni Soviet.

Secara khusus, berikut faktor-faktor penyebab runtuhnya Uni Soviet: 

  • Munculnya ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elite terhadap penerapan sistem komunisme. 
  • Sistem ekonomi sentralistik yang diterapkan mennyebabkan susahnya pemerataan kesejahteraan dan perkembangan ekonomi daerah. 
  • Korupsi di kalangan partai komunis dan pemerintahan. 
  • Munculnya gerakan separatisme di negara-negara bawahan Uni Soviet. 
  • Presiden Michael Gorbachev dan Boris Yeltsin gagal melakukan perbaikan sistem pemerintahan komunis di Uni Soviet. 


B. Proses Keruntuhan 

Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, Mikhail Gorbachev sebagai presiden Uni Soviet menerapkan Perestroika (restrukturisasi politik dan ekonomi) untuk memperbaiki krisis Uni Soviet pada tahun 1985. Secara umum, kebijakan Perestroika berusaha mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis. Kebijakan Perestroika mempunyai tiga prinsip utama yaitu Glasnost (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law. Kebijakan Perestroika pada perkembangannya dianggap sebagai blunder yang mempercepat keruntuhan Uni Soviet. Kebijakan tersebut menyebabkan pertentangan antara kelompok moderat, konservatif dan radikal tentang sistem komunisme di Uni Soviet. Selain itu, kebijkan Perestroika juga memunculkan keinginan negara-negara bagian untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet. 

Pada tahun 1990, kekuasaan komunis mulai runtuh di negara-negara bagian Uni Soviet. Mereka menganggap bahwa sistem komunisme telah hancur karena tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Akhirnya negara-negara tersebut mulai melepaskan diri pada pertengahan tahun 1991. Uni Soviet secara resmi dibubarkan pada 25 Desember 1991 ditandai dengan mundurnya presiden Mikhail Gorbachev. 


C. Dampak Keruntuhan

Dalam buku Dari Uni Soviet hingga Rusia (2014) karya Andi Rafael Saputra, keruntuhan Uni Soviet memberikan dampak yang masif bagi aspek sosial, ekonomi dan politik dunia. Berikut dampak runtuhnya Uni Soviet: 

- Berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur 

- Muncul 15 negara baru di kawasan Eropa Timur 

- Menandai kehancuran sistem komunisme di dunia 

- Menimbulkan krisis ekonomi di kawasan Eropa Timur


Berikut ini 15 negara bekas pecahan Uni Soviet :

NEGARA BEKAS UNI SOVIET

Rusia

Tajikistan

Lithuania

Azerbaijan

Kirgistan

Turkmenistan

Armenia

Latvia

Estonia

Kazakhstan

Ukraina

Moldova

Uzbekistan

Belarusia

Georgia



Sumber : 

- https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/30/162011769/sejarah-runtuhnya-uni-soviet-1991.  

- Dengan beberapa perubahan dan penambahan


Comments

Popular posts from this blog

Saluran dan Cara-cara Islamisasi di Nusantara

Menurut Uka Tjandrasasmita (1984), saluran-saluran Islamisasi yang beerkembang ada enam, yaitu : a. Saluran Perdagangan Pada taraf permulaan, saluran Islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M. membuat pedagang-pedagang muslim (Arab, Persia dan India) tidak turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian barat, tenggara dan timur benua asia. Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini Sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mengutip pendapat Tome Pires berkenaan dengan saluran Islamisasi melalui perdagangan ini di pesisir pulau Jawa, Uka Tjandrasasmita menyebutkan bahwa para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir pulau Jawa yang penduduknya ketika itu mash kafir. Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka banyak, dan karenanya anak-anak muslim itu men

Pasar sebagai Gerbang Islamisasi

Bangsa Arab yang tinggal di Jazirah Arab, daratannya dikelilingi oleh lautan. Namun terhimpit oleh samudra sahara pasir kuning yang tandus, mencoba bangkit dengan wahyu ilahi menjadi bangsa yang mampu menguasai bahari kelautan. Dengan mengarungi samudera dan melintasi benua, bangsa Arab membangun jalan laut niaga, guna meretas ajaran Islam untuk didakwahkan ke pelosok dunia (Ahmad Mansur, 2009 : 26). Gerak sejarah Islam berputar Sangat menakjubkan. Meluas hingga ke batas cakrawala dunia. Bukan gerakan dari istana ke istana, melainkan dari pasar ke pasar. Para wirausahawan tidak hanya memasarkan komoditi barang dagangan, tetapi juga menjadikan pasar sebagai arena amal ajaran niaga Islami. Menumbangkan ajaran Politheisme dan digantikan dengan dengan ajaran tauhid. Dampaknya, aturan jahiliyah pun roboh, tidak mampu bertahan (Ahmad Mansur, 2009 : 27). Pasar diperkirakan oleh sementara pihak hanya sebagai tempat memenuhi kebutuhan materi. Perkiraan sepert

Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari Mesir

Di mesir terdapat sebuah Organisasi Islam yang dinamai Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dipimpin Syaikh Hasan Al-Banna memperlihatkan dukungan positif terhadap kemerdekaan Indonesia.  Gerakan Ikhwanul Muslimin merupakan gerakan Persaudaraan Islamiyah atau Pan Islamisme yang gigih menentang kolonialisme Inggris di Mesir. Gerakan ini juga aktif menggalang persaudaraan di kalangan umat muslim. Begitu mendapatkan informasi bahwa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan ke seluruh dunia, Mesir langsung mengirimkan perwakilan Konsul Jenderalnya yang bernama Moh. Abdul Mun'im untuk datang ke Yogyakarta. Kunjungan Mun'im itu untuk mewakili negerinya dan membawa pesan dari Liga Arab untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Ditemani Ketut Tantri (Muriel Pearson) yang menetap di Indonesia dan berprofesi sebagai penyiar radio nasional, wanita Amerika yang banyak membantu perjuangan rakyat Indonesia di masa revolusi. Mun'im menghadap Presiden Soekarno untuk menyampaikan pesan-pesan dari Lig